Korek Api

Friday, January 13, 2006

RELATIFITAS RUANG-WAKTU

Taruhan, Einstein pasti belum pernah ke Bandung! Dan naik angkot jurusan Ledeng-Caheum! Kalo sudah, dia pasti gak akan bilang kalo cahaya-lah yang paling cepat di jagat raya...

Pagi. Kabut masih tipis. Setipis daya tampung otak gue..
---
Di angkot itu, setelah gue buka mata, ternyata bukan cuman gue yang dari tadi komat-kamit..
Ada arisan besar-besaran di dalem kepala gue yang kecil ini. Di sana ada Bieniawski, Hartman, Konya sampe Suseno Kramadibrata. Sial! Gw lupa bawa stunt (secarik kertas yang penuh rumus dan cuap-cuap yang ga tau apa isinya, cuma bikin rame.. serasa ini pesta tutup-buku hari kiamat. Semua jadi serba punya alasan untuk ikut nimbrung, dan kasih salam-salam perpisahan).
---
Lhoh, kenapa ibu itu pake angkat-angakat tangan sambil komat-kamit? Sial!! Jadi lupa deh sampe dimana arisannya...

Kiirii. Angkot baru aja ngelewatin nebula M235. Kiiiriii. Andromeda juga baru lewat.
Seperti dentuman besar: KiiiiiiiiiiiiRRRRRiiiiiiiiii! Satu angkot menyanyikan koor jagat-raya.

Aransemen lagu-lagu daerah (pagi itu Batak) dalam notasi-notasi pulsatoris teratur penuh pengulangan ala House Mix, emang gue akui luar biasa! Musik itu bisa menggetarkan seluruh tubuh. Dari jempol sampe rambut gw yang dah dipakein gel sampe nempel jadi satu pun ikutan dung..tak..dung..tak. Di sini, di angkot ini, Big Bang cuma suara-suara numpang lewat.

Ciiiiiiiiiittttttt.. Terkutuklah rem yang super pakem itu. Seisi angkot tumpah ruah. Porak poranda. Diikuti bunyi-bunyian dan suara-suara manusia pasrah dan ngomel bersamaan. Hey, kemana ibu tadi? Sekarang sulit dibedakan, mana yang siapa.

Buru-buru merangkak ke pintu keluar. Bayar Rp. 2,000 ke supir yang rautnya sama sekali ga ada tanda-tanda penyesalan, seakan dia punya hidupnya sendiri, dan hidup penumpang yang tertumpuk kaya pindang di belakang itu, adalah dunia yang sama sekali berbeda. Dan, dua dunia itu hanya terikat-mati oleh satu hal: uang. Seperti UUD'45 yang dikeramatkan itu, ada pasal super yang jangan coba-coba dipermainkan, yang ditempel bagai maklumat dewan tertinggi revolusi di kaca-kaca dalam angkot: NAIK GRATIS, TURUN BAYAR. Ada juga pasal yang agak elastis: BAYARLAH DENGAN UANG PAS.
Dan, gue adalah warga angkot yang terlalu baik.

Kampus masih baru bangun dari tidurnya. Habis begadang. Dilihat dari sebaran acak sampah-sampah plastik (damn! elsto-plastik, daerah plastis... hapalan gue sudah crack!) dan organik, semalam habis ada keriaan. Oh iya, semalem khan ada ROCK UR CAMPUS. Padahal sebagai anak Metal-sejati, momen kaya gini sama pentingnya kaya ledakan supernova yang keliatan dari langit bumi. Alias penting! Demi sidang, demi masa depan (gambar: menatap fajar matahari nan berkilauan) gue rela puasa nonton.

Kaki melangkah menyusuri koridor-koridor dan papan-papan tempel. Poster desainan gue yang ciamik itu masih di sana, belum tergantikan.. dihubungkan dengan hobi tempel-kertas-sembunyi-tangan atau rasa kepemilikan tinggi mahasiswa kampus yang selama-bisa-diambil-kenapa-tidak, hal ini termasuk di luar kebiasaan.

Di depan gedung jurusan.
Bieniawski alasan kencing ke belakang. Hartman, Konya entah ke mana. Tinggal Suseno Kramadibrata (oh... harus ku apakan dia?). Arisan pun bubar jalan. Sialan! Padahal, belom ada pemenangnya..

Kursi tunggu hijau legendaris itu menatap menggoda. Dan, lorong itu adalah Green Mile dengan kamar-gas (siap mencekik nyali) diujungnya yang lain.
Gue harus bikin wasiat: si Baby, boneka babi, dan Boris si beker kesayangan yang sudah nemenin enam tahun sebelas bulan kuliah gue di sini (iya, enam tahun sebelas bulan.. PUAS?!!!!!).. bagaimana nasib mereka nanti?

(Catatan: di kampus gw ini, UTS (Universitas Taman Sari), waktu adalah uang. Pak Rektor--yang kini menjabat mentri--itu mengultimatum: kami harus lulus sebelum 7 tahun.)

Enam tahun dan sebelas bulan, gue baru nyesel: kenapa tak penah ku kencani diktat-diktat fotokopian itu... tak juga ku belai dan ku ciumi sebelum tidur... apalagi menemaninya jalan-jalan dan nonton bioskop. Padahal di awal semester, strategi dan target-target sudah dipasang di stereofoam pink-stabilo di kamar dan nama gue slalu terdepan dalam daftar-daftar peng-kopi (apapun itu, kopikan aja brur!). (Pelajaran moral: jangan pernah jadi korban mode dan budak tren, BACA tuh BUKU!). This is my last chance! Dan, gue gak akan sia-siain.

Empat puluh dua menit dan enam belas detik kemudian... "Cokro!" The death call! Meja arisan itu lengang. Bahkan Suseno Kramadibrata pun gak kuat ngeliat adegan ini. Nama gue dipanggil ke ruang sidang... deg.. deg.. Duk.. duk.. #$%***^&*(...

"Cok.. Coki... whoy bangun!!! Cok... Pinjem kompie lo dong..." Itu suara manusia terakhir yang pingin gue denger hari ini. Si Aduy. Kalo dia dah bangun, itu artinya bentar lagi sore...

DUUUUY.. JAM BRAPA NI???

"Di tipi lagi Ceriwis... mmmmhh.. jam satuan kali." Aduy, dia jongkok, postur monyet boker, sambil mulung beleknya. Komputer nyala. Bunyinya seperti raungan sirine.....

.......#$^^$#@#&Y*(....... AAAAARRRRRRRGGGGGGHHHHHHH...GUE KHAN HARUSNYA SIDANG JAM 'SMBILAN!!!!!!!!!!!

Si Aduy loncat dari tempatnya jongkok... Sekarang dia baru tahu gimana rasanya jadi Nagasaki & Hiroshima.

SIIIIIIAAAAALLLL, KKKAAMAMPREEEETTT!!!!!! (Kata-kata berikutnya terpaksa kami hilangkan karena tidak lulus sensor. Terima kasih atas pengertian Anda--redaksi)

Gue baru inget.. semalem si Aduy ngajakin nonton ROCK UR CAMPUS
"bentar aja... Temenin gue, gue baru ditinggal nikah mantan gue nih... gue pingin teriak-teriak. Masa' lo gak kasian sih ma gue??!" Tuhan pasti salah cetak. Kenapa makhluk sebejat Aduy ini dikasih tampang paling melas sedunia yang gampang buat hati luluh.
Yang tadinya dua lagu, jadi empat.. lima.. tujuh.. setengah dua pagi!

BOOOOORRRRRRIIIIIIIISSSSS... DUUYYY, KALIAN DIPECAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAT!!!!!!!!

Aduy sudah menghilang (mungkin lumer kena radiasi). Tinggal gue dan poster Einstein lagi mélét (Jawa - menjulurkan lidah)--hadiah pacar--saling tatap. Sialan, dia dah mati duluan!! Andai ruang dan waktu gak ada!!! Duh..


[Terinspirasi adekku sayang yang suatu hari telat bangun buat ujian dan seorang teman yang besok pagi, jam sembilan akan sidang. Ini jadinya kalo' kalian dikawin silang.]

2 Comments:

  • At 5:09 AM, Anonymous Anonymous said…

    Cem mana cerita2 kau nih?? Tak jelas aku bacanya..!! Serius kau lae!! Bikinkan aku yang bagus lah.. biar enak bacanya!!, bah..! Hehehehe.. lumayan ngisi waktu gw... tulis lagi gih... biar gw cela.. :D.. btw cari kerja gih.. piss bro!

     
  • At 5:37 PM, Blogger Bintang bintang said…

    ngakak abis dah, ajarin dong cara nulis yg keren kayak gitu, tapi rada2 kasar siiii, but lumayanlan buat ngibur diri kala lagi bosen ma kerjaan...

     

Post a Comment

<< Home