Korek Api

Saturday, August 18, 2007

Nilai

-catatan kecil dari Foundation of Leadership training 6 - 10 Agustus 2007-

Lagi dan lagi, tanpa pernah kekurangan semangat, hari itu saya mendengar tentang pentingnya nilai-nilai. Perusahaan tempat saya bekerja sekarang ini begitu berpegang teguh pada piagamnya. Di mana-mana, mulai dari ceramah sang CEO, di ruang-ruang training sampai lembar-lembar naskah 'Charter' yang terpajang di kubikal-kubikal kantor--semuanya memperlakukan piagam itu dengan rasa yang dalam.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang memaknai. Kita hidup di antara nilai-nilai; mulai yang kita dapatkan dari agama, orangtua, guru, masyarakat, atau yang kita pelajari dari pergaulan sampai halaman-halaman di dunia-maya. Tanpa makna--entah apakah itu yang kita lahirkan dalam kata-kata atau yang tinggal dalam alam-pikiran--hidup hanyalah sebuah kebetulan.

Apa nilai(-nilai) yang kamu pegang? Hari itu, sang penatar bertanya. Lalu di hadapan kami ada puluhan kartu dengan kata-kata di atasnya. Di antaranya ada Family, Peace, Compassion, Spirituality, Achievement, Creativity, Relaxation, dan sebagainya. Lalu, dia meminta kami mengambil lima belas di antaranya.

Dalam proses memilah dan memilih nilai-nilai mana yang selama ini telah menjadi bagian dalam hidup, saya duduk berhadap-hadapan dengan diri sendiri. Pemaknaan--yang selama ini buat saya dan kebanyakan peserta training lainnya adalah proses bawah sadar--dibawa ke sebuah tempat terang bernama kesadaran. Ini adalah langkah yang penting. Hanya setelah berada di bawah lampu terang kesadaran, kita baru bisa melihat mana hal-hal yang penting dan baik buat diri kita dan mana yang tidak.

Keputusan (atau pemaknaan) yang dilakukan secara sadar itulah yang menjadi modal untuk kembali menata hidup. Kebalikan dari proses ini adalah cuci-otak: Nilai-nilai ditanam di ruang-ruang gelap dalam alam bawah sadar. Bisa jadi apa yang ditanam adalah nilai-nilai yang baik, tapi tanpa kesadaran, yang terjadi adalah mekanisasi. Manusia yang dicuci otaknya masih bisa 'berjalan' tapi tidak akan ada 'lompatan' yang terjadi dalam hidupnya.

Seperti elektron yang butuh energi untuk 'melompat' ke orbital yang lebih tinggi, begitu juga manusia perlu energi kesadaran untuk bisa mengalami transformasi.

Tapi jangan juga terkurung dalam nilai-nilai itu sendiri. Nilai-nilai itu sekadar sarana untuk mengingatkan kita, apa yang penting dan baik, mana yang tidak menunjang perkembangan diri. Jadi, apakah nilai-nilaimu? :)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home