Rasa Sayang itu...
-yang sedang hangat-
Rasa sayange rasa sayang sayange...
Eee lihat dari jauh, rasa sayang sayange...
Tidak pernah terbayang lagu manis yang mudah diingat ini bisa membuat darah mendidih dan tak sedikit yang mengumpat. Apa sebab?
Sekitar dua bulan lalu pemerintah Malaysia meluncurkan sebuah kampanye pariwisata menyambut ulang tahun ke-50 negeri itu. Tak ada yang salah sampai di sana. Namun bagi orang Indonesia, iklan berdurasi lebih dari 2 menit yang jadi bagian dari kampanye 'visit Malaysia' itu terdengar 'aneh'. Bukan karena iramanya yang sumbang, namun justru sebaliknya.. irama lagu yang dinyanyikan orang-orang Malaysia beramai-ramai itu terdengar sangat.. sangat akrab!
Saya sendiri mengenal lagu ini sejak kecil. Yang saya tahu, lagu ini adalah lagu daerah dari kepulauan Maluku (namun belakangan saya tahu orang-orang Sulawesi Utara pun juga mengklaimnya). Tapi tak pernah terlintas dalam pikiran saya--begitu juga beberapa orang Indonesia yang menemukan iklan ini lewat Youtube--bahwa Malaysia akan menyebut lagu ini milik mereka.
Lagu ini biasanya dinyanyikan di akhir atau awal sebuah acara untuk menyejukkan suasana dengan orang-orang yang saling melempar senyum dan sapa yang renyah. Tapi jangan bayangkan hal yang sama terjadi bila Anda menyanyikan lagu ini sekarang. Orang-orang Indonesia menuduh Malaysia menjiplak lagu ini, sementara Malaysia membantah dengan menyebut lagu ini telah lama ada di sana.
Entah siapa yang benar atau salah, saya sungguh tidak tahu. (Meskipun dari bahasa dan irama yang dipakai dalam lagu itu sangat kental nuansa timur Indonesianya.) Tapi, bukankah lebih arif untuk kita mendengarkan pesan lagu itu dari pada berdebat 'siapa yang punya'...
Rasa sayange rasa sayang sayange...
Eee lihat dari jauh, rasa sayang sayange...
Siapapun Anda, orang malaysia atau indonesia, apapun yang Anda percaya... jika Anda mengklaim lagu ini sebagai milik Anda, maka tunjukkan 'rasa sayang'... maka lagu ini akan menjadi milik Anda!
Mari bernyanyi...
Rasa sayange rasa sayang sayange...
Eee lihat dari jauh, rasa sayang sayange...
Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi...
Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi...
Rasa sayange rasa sayang sayange...
Eee lihat dari jauh, rasa sayang sayange...
Tidak pernah terbayang lagu manis yang mudah diingat ini bisa membuat darah mendidih dan tak sedikit yang mengumpat. Apa sebab?
Sekitar dua bulan lalu pemerintah Malaysia meluncurkan sebuah kampanye pariwisata menyambut ulang tahun ke-50 negeri itu. Tak ada yang salah sampai di sana. Namun bagi orang Indonesia, iklan berdurasi lebih dari 2 menit yang jadi bagian dari kampanye 'visit Malaysia' itu terdengar 'aneh'. Bukan karena iramanya yang sumbang, namun justru sebaliknya.. irama lagu yang dinyanyikan orang-orang Malaysia beramai-ramai itu terdengar sangat.. sangat akrab!
Saya sendiri mengenal lagu ini sejak kecil. Yang saya tahu, lagu ini adalah lagu daerah dari kepulauan Maluku (namun belakangan saya tahu orang-orang Sulawesi Utara pun juga mengklaimnya). Tapi tak pernah terlintas dalam pikiran saya--begitu juga beberapa orang Indonesia yang menemukan iklan ini lewat Youtube--bahwa Malaysia akan menyebut lagu ini milik mereka.
Lagu ini biasanya dinyanyikan di akhir atau awal sebuah acara untuk menyejukkan suasana dengan orang-orang yang saling melempar senyum dan sapa yang renyah. Tapi jangan bayangkan hal yang sama terjadi bila Anda menyanyikan lagu ini sekarang. Orang-orang Indonesia menuduh Malaysia menjiplak lagu ini, sementara Malaysia membantah dengan menyebut lagu ini telah lama ada di sana.
Entah siapa yang benar atau salah, saya sungguh tidak tahu. (Meskipun dari bahasa dan irama yang dipakai dalam lagu itu sangat kental nuansa timur Indonesianya.) Tapi, bukankah lebih arif untuk kita mendengarkan pesan lagu itu dari pada berdebat 'siapa yang punya'...
Rasa sayange rasa sayang sayange...
Eee lihat dari jauh, rasa sayang sayange...
Siapapun Anda, orang malaysia atau indonesia, apapun yang Anda percaya... jika Anda mengklaim lagu ini sebagai milik Anda, maka tunjukkan 'rasa sayang'... maka lagu ini akan menjadi milik Anda!
Mari bernyanyi...
Rasa sayange rasa sayang sayange...
Eee lihat dari jauh, rasa sayang sayange...
Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi...
Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi...
1 Comments:
At 3:40 PM, Unknown said…
Salam Mesra,
Terima kasih atas tulisan yang sangat bagus ini.
Sebagai seorang Melayu dari Malaysia saya sangat terkejut dengan perdebatan hangat tentang isu ini. Secara peribadi, saya tidak peduli lagu ini milik siapa. Siapa yang mahu mengaku haknya, silakan.
Tetapi lagu ini sudah sekian lama membawa semangat muhibbah, kemesraan, berkasih sayang dan toleransi di Indonesia, Malaysia, Singapura dan rantaunya.
Moga kita kembali menjunjung semangat yang dibawa oleh lagu itu...
Post a Comment
<< Home