Korek Api

Monday, February 27, 2006

Love Comes in Many Shape and Sizes

Ya, cinta emang bisa dateng dalam berbagai bentuk dan rupa.

Kata nenek, cinta itu buta. Berikut beberapa kisah cinta mengharukan antar mereka yang tak seharusnya bersama yang berhasil dihimpun dalam rangka memperingati bulan cinta yang diambil dari Associated Press. Dan, cinta bukan cuma hubungan antarjenis kelamin berbeda (kadang juga sama, ding), tapi lebih dari itu: persabahatan yang mendalam tanpa melihat segala perbedaan.

---

Kisah Pertama dateng dari sebuah kota besar di pantai barat Amerika Serikat. A west coast story:

Hanya 3 minggu setelah kematian kekasihnya--Ruby--akibat kanker, Willy berhasil kembali bangkit: dia jatuh cinta lagi. Namanya Nicole.

Buat Willy--yang sedang kasmaran--umur hanyalah angka. Cintanya pada Nicole--yang 6 tahun lebih tua darinya--begitu sempurna. Ukuran tubuh Nicole yang lebih besar dan tinggi pun tidak pernah menjadi masalah buat Willy. Ke mana-mana mereka selalu bersama. Tanpa perasaan canggung, mereka sering terlihat saling menyentuhkan hidung di depan umum.

Jeff Holland, seorang kurator pertunjukkan yang selalu mengikuti perkembangan mereka, berkomentar, "Menurut saya, kesepian adalah sebabnya."

"Willy jatuh cinta padanya. Sepertinya cintanya lebih besar daripada cinta Nicole," lanjut Holland.

Awalnya, Nicole tidak tertarik pada Willy yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Tapi, Willy--yang tak mudah menyerah itu--berhasil merebut hatinya. Kini, setiap pagi selalu mereka lewati dengan makan bersama, saling menyentuh, dan berjalan-jalan bersama.

Tidak ada yang tahu sampai kapan keduanya akan terus bisa menjalin cinta terlarang ini. Beberapa petugas Kebun Binatang Los Angeles berharap Nicole bisa menemukan pasangan yang sama dengan dirinya, sesama antelope. Sedangkan Willy kemungkinan besar akan segera dipindahkan ke kandang yang baru bersama babi-babi lainnya.

Jadi inget Romeo dan Juliet... *lhoh?* Kenapa sih tuh pegawai bonbin-nya pada rese.. biarin aja, napa.. hehehehe. Menurut gue nih yang paling aneh dari kisah ini adalah: Jeff Holland.

---

Kisah kedua. Kisah Clover dan Bokbok, dan beberapa kisah lainnya terjadi dari Kromdraai, Afrika Selatan.

Kesamaan nasib sebagai yatim piatu membuat keduanya tak terpisahkan!

Wanitanya bernama Clover yang menjadi sebatang kara sejak ibunya dibunuh ketika ia masih berumur 3 bulan di provonsi Kwazulu Natal, Afsel, karena uang. Prianya bernama Bokbok. Mereka sama=sama kesepian. Keduanya bertemu di sebuah siang yang terik di Pusat Perlindungan Badak dan Singa, lebih kurang 29 km sebelah baratlaut kota Johannesburg, Afsel.

"Kami semua heran melihat betapa akrabnya mereka," kata Fran Berkowitz yang melihat kedekatan mereka pertama kali ketika keduanya tengah menyantap Lucerne bersama.

Keduanya dikisahkan sering bermain saling dorong kepala dan menghabiskan hari-harinya berdua. Clover termasuk tipe pencemburu. Dia selalu nampak marah jika ada orang yang berusaha mendekati Bokbok.

Hubungan tak lazim antara Clover dan Bokbok mungkin harus segera berakhir seiring berjalannya waktu. Clover akan dikembalikan ke cagar alam, bergabung bersama badak-badak putih lain. Sedangkan Bokbok sepertinya harus mencari tambatan hati yang lain. Bokbok masih harus berada di Pusat Perlindungan tersebut sampai ada orang Madura yang pingin bikin sate kambing. Hehehe...

Konon, kisah hubungan antarspesies seperti ini sudah beberapa kali terjadi di sana. Salah satu yang paling mencengangkan adalah hubungan antara seekor singa betina dengan seekor anak antelope*ada apa sih dengan spesies ini, gak singa gak babi..*. Padahal normalnya si antelope ini lari kalo ngeliat singa. Ntar dimakan, lagi...

Kisah lain yang begitu memilukan. Tahun 1998, seekor gajah yang ditinggal induknya sempat bersahabat dekat dengan seekor biri-biri di Pusat Penelitian Satwa Afsel. Persahabatan itu berakhir tragis. Ketika keduanya sedang tidur, secara tak sengaja, sang gajah menindih si biri-biri sampai mati. *Hiks*

---

Kisah ketiga berlatar bencana terbesar di awal abad ini: tsunami tahun 2004, dari Nairobi

Siapa bilang persahabatan tidak bisa terjadi antara merka yang berbeda umur 100 tahun.

Seperti banyak penduduk di sekitar Samudera Hindia, Owen kehilangan seluruh keluarganya dalam musibah tsunami di akhir tahun 2004. Dalam kesedihannya itu, ia bertemu Mzee, yang sudah berumur 130 tahun.

Pertemuan mereka terjadi di Taman Haller. Sebelumnya, Owen bersama keluarganya hidup tenang di sungai Sabaki. Karena tsunami, ia dan keluargnya terseret arus ke lautan dan terdampar di sebuah batu karang. Penduduk Malindi menemukannya lalu di bawa ke Taman Haller, tempat Mzee tinggal.

Awalnya, Owen tertarik pada bentuk Mzee yang menurutnya aneh. Warna tubuhnya yang keabu-abuan mengingatkan Owen pada sanak keluarganya. Awalnya Mzee tak ingin Owen mendekatinya, namun Owen terus mengikutinya di sekitar taman hingga ke kubangan. Owen, juga sering mencoba tidur di dekatnya.

Beberapa hari cukup untuk membuat hati Mzee meluluh. Mereka mulai bersabahat. Mzee juga mulai menunjukkan kasih sayangnya, dan menjadikan Owen anak angkatnya. Keduanya tak terpisahkan.

Awal tahun 2006, para di petugas Taman Haller akan mengenalkan Owen pada Cloe yang juga adalah korban tsunami. Tapi, mereka harus melalu masa-masa 'penjajakan' dahulu karena kuda nil (hippopotamus) harus akrab dengan bau badan pasangannya dulu sebelum bisa berdekatan. Rencananya, setelahnya, para petugas konservasi akan mengenalkan Cleo pada Mzee juga. Mari kita lihat, apa Mzee akan memberikan restu.

Kalo sudah begini, dunia ini serasa penuh dengan cinta...

1 Comments:

  • At 10:51 PM, Anonymous Anonymous said…

    порно самураев но всё равно как думаете так можно делать? ?
    http://www.devushkas.8m.com/sitemap.xml
    детское порно онлайн смотреть http://www.devushkar.8m.com/sitemap.xml

     

Post a Comment

<< Home