Bokerisme
Menulis seharusnya menjadi kegiatan pribadi yang melegakan. Sama seperti boker. Dan seperti laiknya semua kegiatan pribadi lain, menulis sama sekali tidak boleh diganggu orang lain, jangan sampai ada yang mengintervensi. Jika demikian, maka semuanya akan kacau balau. Bisa bisa seharian mood porak-poranda hingga datang saatnya boker besok. Jika sudah begini, yang ada bukan lega, tapi mungkin rasa sepat di hati. Entah kenapa, boker menjadi sumber inspirasi yang tiada habisnya. Di antara rasa mules melilit di perut dan dubur yang mencoba menjaga 'gawang', ada sebersit momen kreatif yang begitu kaya, momen surgawi yang tidak ada tandingannya. Tanpa bermaksud menghilangkan selera makan Anda, dan mem-flush-nya ke dalam septic tank bersama dengan kata-kata 'urusan belakang' itu, saya cuma ingin bilang: semoga pencernaan kita semua lancar dan menghadirkan ratusan bahkan jutaan momen kreatif sehingga melahirkan banyak karya yang melegakan. Semoga.
dari perut ke atas kertas
2 Maret 2006, dini hari
dari perut ke atas kertas
2 Maret 2006, dini hari
1 Comments:
At 2:44 AM, B-a-r-r-y said…
Interesting point. Good luck.
Post a Comment
<< Home