Korek Api

Saturday, December 31, 2005

selamat Tahun Baru 2006

Setiap orang, tanpa terkecuali, selalu mengharapkan keajaiban. Darah merah-harapan itulah yang menggerakkan kehidupan. Ada saja momen-momen khusus di setiap kebudayaan yang berjantungkan keajaiban yang penuh harap. Perayaan datangnya hari-hari dan bulan khusus, segala lelaku dan ritus, bahkan dalam tidur pun kita berselimut harapan. Itu sebabnya kita bermimpi. Sebagaimana sebuah ramalan akan berharga bila ia masih berupa harap, belum terjadi. Di mana ada harapan akan keajaiban, di situlah manusia berkumpul dan merayakan.

Tahun baru juga tidak lepas dari harap: semoga saja, ketika esok pagi matahari terbit di kaki timur langit, secara ajaib segala keburukan, mala, dan alpa lenyap begitu saja bersama gelap! Sayangnya, pada aras nyata, kita masih manusia yang sama. Manusia yang berharap. Berharap pada datangnya keajaiban dalam momen-momen yang kita ciptakan.. Kita adalah pengemis di kaki Sang Keajaiban.

Memang, tak ada salahnya berharap. Bahkan, seperti yang sudah saya katakan, harapan adalah darah kehidupan. Sah-sah saja kita berharap pada momen-momen yang penuh keajaiban seperti itu. Tapi sesungguhnya, keajaiban terbesar dalam hidup adalah Penciptaan itu sendiri.


Mari mencipta dunia yang lebih baik di tahun depan.

Rayakan Kehidupan, Selamat Tahun Baru 2006!