Korek Api

Saturday, August 02, 2008

“Prinsip Ekonomi!”

-berbagi rasa-

Begitulah ucapan seorang teman di telepon. Dia tidak sedang berceramah tentang ilmu ekonomi.. dia sedang membicarakan dirinya.

Yang saya ingat dalam ilmu ekonomi--yang bukan favorit saya--ada satu prinsip yang selalu diajarkan di kelas. Prinisip itu berkata bahwa ekonomi adalah: “dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.”

Ketika itu saya sih setuju saja. Mungkin karena belum banyak yang saya lalui dalam hidup untuk menguji prinsip yang satu ini. Tapi, saat mendengar ucapan teman saya itu, saya tahu kalau prinsip ini tidaklah seratus persen benar, apalagi kalau diterapkan dalam urusan pertemanan dan persahabatan. Apa sebab?

Buat saya, prinsip ini adala prinsip si pelit yang tidak perduli dengan orang lain. Buat mereka yang memegang teguh prinsip ini, yang paling penting adalah memetik sebanyak-banyaknya keuntungan dari orang lain, dari setiap bisnis, dari siapa saja yang berhubungan dengannya.

Atau dengan kata lain, kalau bisa nebeng tanpa perlu repot-repot, kalau bisa memeras setiap sen dari setiap transaksi, kalau bisa menyusahkan orang lain asalkan tak banyak uang atau pengobanan yang perlu dilakukan, lalu mengapa tidak?!

Tapi, jangan salah. Orang-orang ini bukannya tak pernah membantu orang lain. Tapi semua dilakukan dengan perhitungan: sekian kali membantu, maka saya punya kesempatan sekian kali merepotkan. Semua menjadi perkara utang-piutang, laba-rugi. Dan, setiap hubungan yang dilandasi prinsip ini tidak akan pernah berhasil mencapai sesuatu yang indah, yang namanya persahabatan.. apalagi cinta. Ah, mungkin mereka tak perlu itu.. asal bisa hidup, bisa bersenang-senang.

Saya ingat sebuah petuah kuno yang mengatakan, “Dunia ini diciptakan dengan sebuah pengorbanan; siapa yang berkorban maka apa yang dikorbankannya akan ‘kembali’ kepadanya.” Tak ada yang bisa berjalan tanpa sebuah pengorbanan sebagai pembuka.

Saya tidak hanya bicara soal uang, tapi juga waktu, usaha, pikiran, semangat, perhatian yang diperlukan untuk memulai sesuatu. Bahkan tak hanya dipermulaan. Pengorbanan juga perlu di sepanjang hidup. Karena hidup terdiri dari lingkaran-lingkaran kecil yang terus menerus: permulaan-keberadaan-lalu, perhentian.

Salam,

MH