Bagun Pagi Ku Terus ...
-meracau-
Investasi nggak harus susah-susah ditemui lewat buku-buku ekonomi, atau hanya milik para kaya dan yang sedang berusaha. Kita menanam investasi setiap pagi; ketika nongkrong membuang hajat pertama kali.
Gue menginvestasikan harapan setiap pagi. Menebak dan mencoba merumuskan ke mana atau akan jadi apa gue hari itu. Akankah hari ini diakhiri dengan penuh semangat, atau sekedar lelah.. lelah karena tak ada gairah. Lalu setumpuk majalah penuh pornoaksi di sudut ruang toilet milik teman serumah pun gue pake untuk membuka mata. Karena gue harus bangun! Karena mobil jemputan datang jam 5.30 pagi, dan itu 15 menit lagi!
Lalu setibanya di kantor, kemudian membuka pintu (dan biasanya kamilah yang paling pagi datang), dan seringkali diikuti berburu perangkap tikus (adakah yang memakan korban?), trus duduk, menyalakan PC dan berinvestasi pada yang lainnya lagi: MS Outlook! Melongok siapa yang mengirimi surat-elektronik, yang lucu-lucu, atau yang sekedar forward-an dari milis sebelah. Dan setelah rasa bersalah menegur, “... kerja dong!”, dengan enggan gue melangkah menghadapi para operator yang tak-enggan mengeluh, menuntut ini-itu, menyumpahi para engineer, dan perbincangan-perbincangan tak menentu arah.
Mungkin, gue salah inves kali ini. Gue nggak seharusnya melepas waktu di sini, di sebuah tempat kerja yang dipenuhi rutinitas yang bergerak dalam satuan shift pagi-malam! Mungkin juga nggak.. Mungkin buat mereka yang berada di kejauhan dan menatap iri pada apa yang gue jalani sehari-hari, pada slip gaji yang datang dua minggu sekali (dalam dollar).. mungkin ini adalah investasi terbaik. Ah, manusia memang tak pernah tau! Dan investasi hanya cara untuk meyakinkan supaya kita masih mau bangun besok pagi, dan memulai siklus investasi itu lagi.
Investasi nggak harus susah-susah ditemui lewat buku-buku ekonomi, atau hanya milik para kaya dan yang sedang berusaha. Kita menanam investasi setiap pagi; ketika nongkrong membuang hajat pertama kali.
Gue menginvestasikan harapan setiap pagi. Menebak dan mencoba merumuskan ke mana atau akan jadi apa gue hari itu. Akankah hari ini diakhiri dengan penuh semangat, atau sekedar lelah.. lelah karena tak ada gairah. Lalu setumpuk majalah penuh pornoaksi di sudut ruang toilet milik teman serumah pun gue pake untuk membuka mata. Karena gue harus bangun! Karena mobil jemputan datang jam 5.30 pagi, dan itu 15 menit lagi!
Lalu setibanya di kantor, kemudian membuka pintu (dan biasanya kamilah yang paling pagi datang), dan seringkali diikuti berburu perangkap tikus (adakah yang memakan korban?), trus duduk, menyalakan PC dan berinvestasi pada yang lainnya lagi: MS Outlook! Melongok siapa yang mengirimi surat-elektronik, yang lucu-lucu, atau yang sekedar forward-an dari milis sebelah. Dan setelah rasa bersalah menegur, “... kerja dong!”, dengan enggan gue melangkah menghadapi para operator yang tak-enggan mengeluh, menuntut ini-itu, menyumpahi para engineer, dan perbincangan-perbincangan tak menentu arah.
Mungkin, gue salah inves kali ini. Gue nggak seharusnya melepas waktu di sini, di sebuah tempat kerja yang dipenuhi rutinitas yang bergerak dalam satuan shift pagi-malam! Mungkin juga nggak.. Mungkin buat mereka yang berada di kejauhan dan menatap iri pada apa yang gue jalani sehari-hari, pada slip gaji yang datang dua minggu sekali (dalam dollar).. mungkin ini adalah investasi terbaik. Ah, manusia memang tak pernah tau! Dan investasi hanya cara untuk meyakinkan supaya kita masih mau bangun besok pagi, dan memulai siklus investasi itu lagi.